Kades Pitung Terima Kunjungan Kapolsek Dengan Jamuan Sipakalebbi Adat Watan Nepo

BARRU - Kepala Desa Nepo Muhammad Toaha terima kunjungan Kapolsek Mallusetasi IPTU Sultan bersama personilnya dalam hal peninjauan langsung persiapan Pesta Adat dan Pameran Hasil Bumi, di obyek wisata, Bujung Mattimboe, desa Nepo, kecamatan Mallusetasi, kabupaten Barru, pada Selasa (14/3/2023).

Kapolsek IPTU Sultan dalam kunjungannya dijamu dengan adat sipakalebbi (Menghargai-red) oleh Kepala Desa Nepo Muhammad Toaha.

Baca juga: 209 Warga Desa Lalabata Terima BLT Tahap IV

Pesta Adat dan Pameran Hasil Bumi yang digagas oleh Pemdes Nepo bersama Tokoh Adat Nepo, rencananya akan digelar di obyek wisata Bujung Mattimboe, pada hari Jumat 17 hingga 19 Maret 2023.

Disela-sela tinjauannya, Kapolsek Iptu. Sultan mengatakan, kunjungannya hari ini adalah dalam rangka memastikan persiapan acara Pesta Adat dan Pameran Hasil Bumi Nepo. Dirinya berharap, acara tersebut bisa berjalan dengan sukses.

Baca juga: Aminurokhman: Maksimalkan Pelayanan, Perlu Adanya Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa

"Kami menghimbau kepada masyarakat karena ini adalah pesta adat, maka kita harus lestarikan adat istiadat kita dan menjaga keamanan serta ketertiban", harap Sultan.

Baca juga: Bundes Desa Corawali Kembangkan Sayap, Buka Depot Air Galon Murah

Ditempat yang sama, Kades Nepo Muhammad Toaha yang akrab di panggil Pitung menjelaskan bahwa kegiatan ini akan diselenggarakan atas kerjasama Pemdes Nepo, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat desa Nepo.

"Kebiasaan orang tua kita dulu di Nepo, selalu menggelar upacara dan prosesi adat secara turun temurun. Namun, belum pernah diadakan yang semacam ini karena ada rangkaian acara pameran hasil bumi", kata Pitung.

Baca juga: Sosok Wanita Muda nan Cantik Maju Pilkades, Ini Profilnya

Acara ini kata Pitung, bukan hanya sekedar seremoni saja, dijadikan wadah merajut kebersamaan dalam suasana kegembiraan.

"Kebersamaan akan indah jika kita melakukan pendekatan-pendekatan melalui budaya adat Watan Nepo dengan mengakomodir kebiasaan - kebiasaan masyarakat", pungkas Pitung.

Baca juga: Mohammad Toha: Punya Otonomi Penuh, Desa Harus Diawasi

(JNI)