BARRU - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi (LAKI) Kabupaten Barru menilai kawasan wisata Lappa Laona yang berada di Dusun Waruwue, Desa Harapan, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, sarat dengan pungutan liar (Pungli).
Ketua DPC LAKI Barru, Andi Agus Gengkeng mengatakan bahwa berdasarkan pantauan pada hari Sabtu dan Minggu pihaknya menemukan banyak pengunjung yang membayar tanpa karcis tanda masuk.
"Pengunjung yang masuk dimintai uang oleh penjaga didepan, tanpa karcis. Beberapa pengunjung yang datang dari Kabupaten Soppeng membayar 20.000 per mobil tanpa ada karcis, jelas ini sudah pungli", kata Andi Agus saat dihubungi via WhatsApp, pada Senin (6/3/2022).
Menurut Andi Agus, seharusnya kawasan wisata Lappa Laona sudah tertata dan dikelola dengan baik, oleh karena anggaran APBD sudah banyak yang terserap, mulai sarana jalan beton, gasebo, menara dan lain lain.
"Pihak Dinas Pariwisata sebaiknya menempatkan Petugas yang memang disiplin didepan pintu masuk, dan bahkan kalau perlu pasang CCTV pengawas guna meningkatkan PAD Kabupaten Barru. Akan tetapi penjaga karcis pintu masuk hanya orang-orang bersarung", ujarnya.
Sementara, nenurut pengelola tempat wisata Lappa Kaona Rusman, karcis tanda masuk Rp.2000 per orang diluar Kendaraan R 2 dan R 4, tarif Gasebo sebesar yang beralas dan tidak alas Rp.120.000 per malam, jumlah Gasebo ada16 buah.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
"Pengelolah biasanya menyetorkan kekantor Pariwisata tidak menentu, tergantung habisnya Karcis dalam 1 Blok. Petugas Karcis didepan digilir per RT, sebanyak 3 RT dalam Dusun Waruwue, Desa Harapan, Kecamatan Pujananting, oleh karena belum adanya petugas resmi dari Kantor Pariwisata Barru", ungkapnya.
(Ahkam)